Saturday 3 September 2016

Cara Tepat Bertanam Tembakau

Tanaman Tembakau memiliki nama latin Nicotiana tobacco. Tanaman ini berasal dari daratan Amerika dan mulai masuk ke Indonesia sejak abad 17, dibawa oleh para penjajah Portugis. Tembakau merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan rokok. Tanaman Tembakau tumbuh subur di beberapa daerah di Indonesia, dan Pulau Jawa adalah sentra produksi tembakau terbesar nasional. Desa Kandangan adalah salah satu penghasil Tembakau di kabupaten grobogan. petani sekitas merasa tanaman tembakau sangat cocok tumbuh didaerah retsebut. Berikut adalah cara - cara dalam menanam Tembakau.

1. Pengolahan Tanah 
Pengolahan tanah ditujukan untuk memberi kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan akar tanaman tembakau, sehingga sistem perakaran berkembang baik dan mampu menyerap air serta unsur hara dalam jumlah yang cukup untuk menunjang pertumbuhan yang terjadi dalam waktu singkat. Guna memperoleh perakaran yang baik pengolahan tanah harus mencapai kedalaman olah lebih dari 30 cm, disamping upaya lain kearah terbentuknya struktur tanah yang remah. Untuk lahan bekas sawah pekerjaan pertama adalah membersihkan jerami kemudian dilanjutkan dengan pembuatan got keliling untuk mengeringkan lahan dan sebagai saluran irigasi di areal pertanaman tembakau. Selanjutnya dilakukan pembajakan pertama dan dilanjutkan bajak ke-dua dengan arah memotong bajak pertama. Gebrus total dilaksanakan sesudah jarak tanam yang digunakan ditentukan. Gebrus total dilakukan dengan cara menarik tanah lapisan atas dan mencangkul tanah lapisan bawah sedalam 30 cm untuk menutup lubang dibelakangnya (lihat Gambar 2). Gebrus total bertujuan untuk menembus lapisan olah dan oksigen tanah. Selanjutnya dilakukan bajak 3 dan bajak 4 serta penghancuran tanah yang masih berupa bongkahan. Guludan yang tinggi menentukan keberhasilan tanaman tembakau karena berhubungan dengan drainase dan pemupukan. Pengolahan tanah dilakukan 70 hari sebelum penanaman dimana H-70 dilakukan pembersihan jerami, H-60 pembuatan got keliling, H-55 pembajakan 2, H-40 pembajakan 3, H-30 pembajakan 4, H-25 pembersihan rumput di pematang dan H-15 dilakukan bajak siap tanam.

2. Pembibitan Tanaman Tembakau
   -  Jumlah benih sekitar 8-10 gr / ha, taergantung jarak tanam.
   -  Biji utuh, tidak terserang penyakit dan tadak keriput.
   -  Media semai = campuran tanah (50%) + pupuk kandang matang.
   -  Dosis pupuk untuk setiap meter persegi media semai adalah 70 gram DS
      dan 35 gram ZA dan isikan pada polybag.
   -  Bedeng persemaian diberi naungan berupa daun-daunan,tinggi atap 1 m
      disalah satu sisi dan 60 cm sisi disisi yang lain.
   -  Kecambahkan dengan menggunakan tampah atau kain yang dibasahi agar
      lembab. Sekitar tiga hari akar sudah mulai tumbuh.
   -  Siram media semai yang sudah disiapkan dan benih dimasukan
   -  Bibit sudah dapat dipindah ke lahan pada usia 35 - 55 hari setelahnya.
   
3. Jarak Tanam dan Populasi Tanam
    - Dalam penanaman tTembakau dapat menggunakan jarak tanam
      100 cm x 50 cm, 120 cm x 50 cm dengan populasi tanaman 16.000
      - 18.000 batang / ha. 

4. Penanaman
    - Tugal tanah dengan kedalaman 5-10 cm
    - Masukkan bibit kelahan
    - Penanaman sebaiknya dilakukan saat sorehari untuk menghindari
      plasmolisis.
 
5. Penyiraman dan Penyulaman
Penyiraman sebanyak 1 liter/lubang tanam dilakukan setelah penanaman setiap pagi dan sore sampai tanaman mulai tumbuh. Tanaman tembakau akan tumbuh subur pada tanah yang gembur, dan memiliki tata air yang baik.

6. Pemupukan
 a. Saat Tanam
     Sp - 36 Sebanyak 300 kg/ha
 b. Umur 7 hari
     Urea/ZA Sebanyak 300 kg/ha
     KCl Sebanyak 150 kg/ha
 c. Umur 28 hari
     Urea/ZA Sebanyak 300 kg/ha
     KCl Sebanyak 150 kg/ha
Kebutuhan menyesuaikan luas lahan.

7. Perawatan
    - Penyulaman dilakunan 1-3 minggu setelah tanam, bibit yang mati atau
      yang kurang baik diganti dengan bubut yang seukuran.
    - Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan waktu pembumbunan
      yaitu setiap tiga minggu sekali. 




8. Pemanenan
Bagian tanaman yang dipanen adalah daun yang memiliki ciri-ciri daun yang sudah berubah warna dari warna hijau menjadi hijau kekuningan. Untuk golongan tembakau cerutu pemetikan daun yang baik adalah saat mask, hal ini ditandai dengan warna daun keabu-abuan. Pemetikan daun dilakukan mulai dari yang paling bawah. Waktu pemetikan yang baik adalah saat pagi atau sore harisaat cuaca sedang cerah. pemetikan dapat dilakukan berselang antara 3-5 hari dengan jumlah daun 2-4 helai/batang. Untuk tiap tanaman dapat dilakukan pemetikan antara 4 - 5 kali

Semoga bermanfaat,,, terimakasih,,,,

Info ternak...
Global info.. 


Cara Tepat Bertanam Melon

Tanaman Melon awalnya dibawa Columbus ke Amerika pada abad ke 14, sebelum akhirnya tersebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Tanaman Melon memiliki nama latin ( Cucumis melo, L ) merupakan tanaman buah dari keluarga Cucurbitae. Meluasnya penyebaran tanaman Melon, disebabkan karena tanaman ini mudah beradaptasi serta bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun tinggi. Tanaman Melon yang mulai dibudidayakan di Indonesia. Tanah yang paling baik untuk melon adalah jenis tanah liat berpasir yang kaya bahan organik dengan pH 5,8 – 7,2, serta memiliki drainase yang baik, karena tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah. Jadi, meski melon butuh air yang cukup banyak, namun air tersebut harus berasal dari irigasi, dan bukan air hujan. Manaman melon dilakukan dengan menggunakan generatif atau menggunakan biji.


Mas Agus dan Mas Darwanto petani didaerah desa Kandangan Kec. Purwodadi merupakan salah satu dari sekian petani Melon diwilayah tersebut. Beliau menuturkan, untuk 1/4 bagian sawah menggunakan sekitar 200 bibit melon siap tanam. Sebelum proses penanaman melon, benih harus dikecambahkan terlebih dahulu. Sebelum proses penanaman benih, benih harus direndam selama 6-8 jam dengan menambahkan fungisida di dalam air rendaman, hal ini dilakukan dengan tujuan agar benih tidak terserang jamur. Penyemaian dilakukan dengan menggunakan kain basah atau koran basah, yaitu dengan menabur diatasnya dan biarkan selama 1 sampai 2 hari hingga benuh benar-benar berkecambah. Dalam proses ini yang harus diperhatikan adalah menjaga kelembaban kain atau koran dengan percikan air secukupnya dan jangan sampai kering. Kemudian siapkan media tanam untuk pembibitan tanaman melon dengan menggunakan polybag kecil dengan media campuran tanah dengan kompos dengan perbandingan 2 : , kemudian buat lubang dan benamkan biji melon kedalam tanah sekita 1 cm dari permukaan tanah. Agar tidak terkena cahaya langsung, buatlah sungkup atau pelindung tepat diatas media pembibitan tanaman melon. kemudian jangan lupa untuk selalu menjaga kelembaban dengan sealu menyiram. upayakan juga jangan terlalu lembab. biasanya proses ini memakan waktu 10 sampai 15 hari, hingga tanmana mempunyai 2 sampai 3 helai daun. Untuk memudahkan tanaman tumbuh dengan baik, alangkah baiknya membajak atau mencangkul tanah. kemudian membuat bedengan dengan ukuran  100-150 cm, tinggi 30-60 cm, dan panjang menyesuaikan lahan. Setelah bedengan dibuat berikan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang dengan takaran 16 sampai 20 ton/Ha. anda juga bisa memberikan pupuk kimia berupa ZA, KCl dan SP-36 375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya. kudian aduk pupuk dengan tanah yang ada dibedengan dan biarkan tanah yang sudah tercampur selaa 3 ssampai 5 hari. Yang perlu di perhatikan adalah, apabila pH tanah rendah maka perlu ditambahkan kapur atau dolomit. pemberian ini bisa dilakuakn dengan dosit 2 tom perkapu. namuan anda juga bisa memberikan dosis lainnya sesuai dengan nilai pH tanah tersebut. Pemberian kapur ini bisa dilakukan 3 hari sebelum pemberian pupuk dasar. Tahapan selanjutnya yaitu penutupan bedengan dengan menggunakan plastik. pemberian plastik dilakukan 2 hari sebelum penanaman. dalam satu bedengan terdapat 2 jalur penanaman (baris penanaman) yang memiliki jarak 60 cm. antar tanaman juga harus memiliki jarak tanam 60 cm. Dalam satu lubang tanam hanya satu tanaman. Penanaman bisa dilakuakn sore hari, hal ini mencegah agar tanaman tidak layu.


Perawatan dan Pemeliharaan

1. Pemasangan Ajir

Berikan ajir yang memiliki panjang 1 sampai 2 meter, tancapkan pada daerah lubang tanam dengan menyerong (ujung atas mengarah ke tengah bedengan). pemasangan ajir ini dilakukan 3 hari setelah proses penanaman, hal ini dimaksudkan agar tiddak melukai tanaman dalam proses penancapan.

2. Penyiraman

Lakukan penyiraman 2 kali dalam sehari. sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari (pada usia sampai 2 minggu setelah penanaman). setelah pada usia tersebut penyiraman bisa dilakukan 1 kali dalam 2 hari.

3. Pemupukan

Pemupukan ini dilakukan utuk menunjang dan meningkatkan produksi tanman melon. pemupukan dilakukan berdasarkan umur tanam, yaitu  pada umur 5 HTS di beri urea dalam bentuk larutan. anda juga bisa memberikan Pupuk ZA + NPK 17 HST dan 50 HST adalah 2 kg ZA dan 1 kg NPK.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit
 
Hama melon yang sering menyerang adalah lalat buah, tungau, dan ulat daun. untuk mengendalikan hama ini bisa menggunkaan pembasmi seperti insektisida. khusus untuk tungau bisa memberikan akarisida. Untuk penyakit tanaman yang paling sering menyerang adalah layu bakteri, busuk daun dan masih banyak lainnya. unntuk mengendalkannya yaitu anda bisa memberikan fungisida atau apabila parah lebih baik cabut dan bakar agar tidak menyebar ke tanaman lainnya.


Pemanenan dapat dilakukan ketika buah sudah masak dengan ciri-ciri buah yang masak: kulitnya berubah warna menjadi kekuning-kuningan, terbentuk lapisan pemisah pada cincin atau tangkai buah, di sekitar tangkai dan kelopak mulai menguning, serta agak lunak bila ditekan, dan aromanya mulai tercium. Buah melon mulai dapat dipanen setelah umur 2 - 2,5 bulan, atau tergantung jenisnya. Pemanenan dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting ataupun pisau tajam, dan menyisakan tangkai minimal 2 cm untuk memperpanjang masa simpan buah. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap, dengan terlebih dahulu memetik buah yang benar-benar telah siap dipanen. Buah yang telah dipetik, selanjutnya dikumpulkan di tempat yang kering, sejuk serta diberi alas jerami, untuk selanjutnya dilakukan penyortiran buah yang berkualitas.

Semoga bermanfaat,,, terimakasih

Friday 2 September 2016

Cara Tepat Bertanam Kacang Hijau


Dalam bahasa latin Kacang hijau memiliki nama latin (Vigna radiata)  merupakan jenis palawija  yang dikenal luas didaerah tropis. Tumbuhan yang tergolong suku polong-polongan (Fabaceae) ini mempunyai banyak kegunaaan dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Di Indonesia, kacang hijau menempati urutan ketiga sebagai tanaman pangan legum, seusai kedelai dan kacang tanah. Sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa. Budidaya kacang hijau sangat tepat diperbuat di seluruh daerah di Indonesia.

Menanam Kacang Hijau termasuk sangat mudah, setelah melakukan penanaman benih hanya tinggal perawatan/pemupukan dengan jalan penyemprotan saja hingga panen. Berikutadalah cara menanam Kacang Hijau.

Yang utama dalam penanaman Kacang hijau adalah penyediaan lahan. Kacang hijau sangat tepat ditanam didaerah dataran rendah tapi bisa juga pada tanah bertekstur liat berlempung yang tak sedikit mengandung bahan organik, aerasi, dan drainase yang baik. Kacang hijau bakal tumbuh optimal pada struktur tanah yang gembur dengan pH 5,8 – 7,0 optimal 6,7. Iklim yang baik untuk budidaya kacang hijau di daerah yang mempunyai curah hujan optimal yakni 50-200 mm/bulan. Temperatur 25-27 0C dan kelembaban udara antara 50-80% dan memperoleh sinar matahari yang cukup. Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas tepat ditanam di lahan sawah maupun tegalan.

Penanaman Kacang Hijau dilakukan pada lahan bekas padi (Sawah dan Ladang), tdak perlu melakukan pengolahan tanah/lahan, yang tak jarang disebut dengan istilah Tanpa Olah Tanah (TOT). Budidaya di bekas area penanaman padi, tunggul padi butuh dipotong singkat dan dibersihkan alias dipinggirkan. Jika tanah becek maka butuh dibangun saluran drainase dengan jarak 3-5 m. Pada lahan Tegalan alias bekas Tanaman Palawija, sepert jagung alias tipe lainnya, butuh diperbuat pengolahan tanah. Lahan dibajak sedalam 15-20 cm, kemudian dihaluskan dan diratakan. Saluran pengairan dibangun dengan jarak 3-5 m. Kacang hijau ditanam dengan sistem tugal (diceblok), setiap celah dimasukkan 2-3 biji/lubang memakai jarak tanam 20 cm x 20 cm. Jika budidaya kacang hijau diperbuat pada bekas tanaman padi, penanaman kacang hijau tak boleh lebih dari 5 hari setelah padi dipanen. (Untuk setiap musim; penyulaman yang baik diperbuat pada saat tanaman berusia tak lebih dari 7 hari).


Di lahan sawah bekas tanaman padi yang subur, tak butuh dipupuk secara khusus, pemupukan sangat mudah yanya dengan mengguynakan pupuk cair saat melakukan penyemprotan. Gunakan jerami bekas pemanenan padi dan ingat jangan dibakar karena sangat bermanfaat untuk budidaya kacang hijau. Sebab pemakaian jerami bisa menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air dan juga sebagai pupuk kompos.

Biasanya penyakit yang menyerang menyerang kacang hijau antara lain; bercak daun, basi batang, embun tepung dan penyakit puru. Pengendalian penyakit bisa diperbuat dengan menanam varietas yang tahan penyakit. Pengendalian tutorial lain bisa diperbuat dengan memakai pestisida dan fungisida semacam: Benlate, Dithane M-45, Baycor, Delsene MX 700 alias Daconil pada awal serangan dengan dosis 2 g/l air. Pada penyakit Embun Tepung (Erysiphepofygoni) bisa dikendalikan dengan fungisida hexakonal dan diberbagi pada umur 4 dan 6 minggu. Penyakit bercak daun, manjur dikendalikan dengan fungisida hexakonazol. Hama mutlak kacang hijau merupakan: Lalat Kacang (Agmmyxa phaseoti), Ulat Jengkal (Piusia chaitites), Kepik Hijau (Nezara virfduta), Kepik Coklat (Riptonus tinearis), dan Penggerek Polong (Maruca testutalis), Kutu Thrips dan lain-lain. Pengendalian hama bisa diperbuat dengan memakai insektisida.


Pemanenan Kacang Hijau dilakukan saat buah/biji sudah mulai menguning sekitar usia 6-7 minggu. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik kacang yang sudah tua dan hal ini berulang hingga beberapa hari hingga tidak ada buah Kacang Hijau yang tertinggal / tersisa.

Semoga bermanfaat, terimakasih...!!!

Info ternak...
Global info..