Monday 7 November 2016

Cara Tepat Bertanam Terong

Tanaman terong memiliki nama latin (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan semusim. Selain India, dan Srilangka, Indonesia Juga dianggap sebagai asal tanaman terong. Tanaman ini banyak dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan kita. Namun, saat ini terong ditanam meluas diberbagai belahan bumi. Terdapat banyak ragam terong yang dibudidayakan di Indonesia, mulai dari terong lokal seperti terong gelatik, terong kopek, terong bogor, terong medan hingga terong impor seperti terong Jepang. Bentuk dan warna buah terong cukup beragam ada yang putih, hijau hingga ungu. Bentuknya pun ada yang bulat, lonjong besar, hingga lonjong dengan ujung lancip.

Terong masih satu keluarga dengan cabe, tomat dan kentang. Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman-tanaman tersebut bisa juga mengganggu budidaya terong. Oleh karena itu dalam melakukan rotasi tanaman, usahakan tidak dengan tanaman-tanaman tersebut.

Benih yang baik untuk budidaya terong memilki daya tumbuh di atas 75%. Dengan benih seperti itu, kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300-500 gram. Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih dahulu.



Berikut adalah langkah-langkah dalam bertanam terong :

1. Pembibitan / Persemaian 
Rendam benih terong dalam air selama 10-15 menit, kemudian bungkus benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam. Buat alur berjarak 5-10 cm diatas bedengan untuk menebarkan benih. Kemudian tebarkan benih dan tutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah itu, tutup bedengan dengan daun pisang atau karung goni basah. Siram dengan air untuk menjaga kelembaban persemaian. Setelah 2-3 hari kecambah mulai tumbuh menjadi tanaman, buka daun pisang atau karung goni tersebut. Kemudian siram setiap hari tanaman tersebut. Setelah 10-15 hari, pindahkan bibit tanaman kedalam bumbunan daun pisang atau polybag kecil (9X10 cm). Sirami tanaman yang ada dalam polybag tersebut setiap hari. Setelah tanaman berumur 1-1 - 5 bulan atau telah memiliki minimal 4 helai daun, tanaman tersebut siap dipindahkan ke lahan terbuka.

2. Pengolahan Tanah
Lahan untuk budidaya terong dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm. Bersihkan tanah dari gulma dan kerikil. Bentuk bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 30 cm dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Jarak antar bedengan 40 cm. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, bisa berupa kompos atau pupuk kandang. Taburkan di atas bedengan dan aduk hingga merata. Budidaya terong menghendaki tingkat keasaman tanah sekitar pH 5-6. Apabila pH kurang dari 5 tambahkan kapur. Buat lubang tanam secara berbaris, satu bedengan sebanyak dua baris. Jarak tanam antar lubang tanam 60 cm dan jarak antar baris 70 cm. Lebar lubang dan kedalaman disesuaikan dengan ukuran polybag bibit. Sebelum bibit dipindahkan, siram bedengan dengan air. Tanaman terong cenderung tidak tahan dengan kekeringan. Pindahkan bibit tanaman satu lubang diisi satu bibit tanaman. Hati-hati dalam memindahkan tanaman, jaga agar akar tanamah tidak putus atau rusak.

3. Perawatan
Lakukan penyulaman tanaman setelah satu minggu. Cabut tanaman yang terlihat layu atau tidak sehat dan pertumbuhannya abnormal. Pencabutan dilakukan beserta media tumbuhnya ganti dengan bibit baru. Pemupukan tambahan dilakukan mulai dari 2 minggu setelah bibit ditanam. Untuk budidaya terong non-organik berikan pupuk urea dan KCl. Ulangi pemberian pupuk susulan pada minggu ke-5 dan ke-7 setelah bibit ditanam. Sambil memberikan pupuk susulan, siangi gulma yang terdapat dalam bedengan tanaman. Bersihkan juga semak belukar yang terdapat disekitar area tanaman.
Pemasangan ajir atau bilah bambu untuk menopang tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5-7 cm dari pangkal batang. Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Ikat tanaman pada ajir dengan tali rafia. Apabila tidak turun hujan penyiraman hendaknya dilakukan setiap tiga hari sampai tanaman berbunga. Setelah tanaman berbunga, tingkatkan frekuensinya hingga dua hari sekali.

4. Pemanenan
Panen pertama usaha budidaya terong biasanya dilakukan setelah 70-80 hari sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Dalam satu kali musim tanam, bia mencapai 13-15 kali panen, bahkan bisa lebih. Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya, buah terung tidak tahan lama. Oleh karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan berdasarkan ukuran dan warna buah.

Semoga bermanfaat, terimakasih.

Monday 10 October 2016

Cara Cepat Menumbuhkan Jamur Pisang

Jamur Pisang yang juga berarti Jamur Gedang. Kita banyak mengenal jenis jamur, sering diklasifikasi secara sederhana melalui tempat tumbuh, warna, dan manfaatnya. Sebagian dari kita membedakan jamur secara sederhana, dapat dikonsumsi dan tidak untuk dikonsumsi. Jamur yang dihindari untuk dikonsumsi lazimnya karena mengandung zat berbahaya bagi tubuh manusia, warnanya sering mencolok terang sebagai tanda jamur tersebut berbahaya/beracun.

Jamur Pisang tergolong jamur yang dapat dikonsumsi. Masyarakat biasanya mengolah jamur tersebut dalam bentuk yang sederhana, seperti pepes ataupun oseng-oseng.

Sayangnya, sama seperti kebanyakan jamur liar pada umumnya, Jamur ini hanya tumbuh saat musim penghujan dan beluam ada orang yang mencoba untuk membudidayakannya. Walaupun belum ada budidaya Jamur Pisang. secara khusus, tapi ada cara untuk mempercepat pertumbuhan Jamur pisang ini. Berikut adalah cara - cara mempercepat tumbuhnya jamur pisang :
  1. Sediakan diantaranya : lahan, batang pisang/bonggol, jerami dan sekam.
  2. Sediakan tempar untuk pembuatan jamur ( bisa dibelakang rumah ) yang pasti harus ditempat yang teduh, cukup ukuran 1 - 2 meter persegi
  3. Siapkan beberapa batang pisang yang sudah diambil buahnya/ yang sudah mati, tapi lebih baik yang digunakan adalah pangkalnya.
  4. Letakkan bonggol/batang pisang ketempat yang telah disediakan.
  5. Tutup tumpukan batang pisang/debog dengan menggunakan jerami secara merata dengan ketebalan sekitar 15 - 20 cm.
  6. Taburkan sekam/brambut diatas tumpukan jerami tersebut, kemudian dibakar.
Pembuatan Jamur ini hendaknya pada saat mendekati musim penghujan/musim penghujan, karena kelembaban udara lebih tinggi dan suhu udara lebih rendah yang secara teori sebagai kondisi optimal untuk pertumbuhan jamur. 

Pembuatan jamur ini tidak perlu menaburkan bibit. secara alami, bila terkena air hujan (1-2 minngu) jamur akan tumbuh terus menerus selama musim penghujan, asal tidak tergenang air.



Teori tersebut, bersumper dari sebuah pengalaman yang tanpa disengaja dan terus saya usahakan untuk menambah menu masakan dikala musim penghujan tiba.

Semoga bermanfaat, terimakasih.

Thursday 6 October 2016

Cara tepat Bertanam Tomat

Tanaman Tomat memiliki nama latin Solanum lycopersicum L. sinonim Lycopersicon esculentum Miller. Tomat merupakan jenis sayuran buah yang sangat populer dikonsumsi baik buah segar, sebagai salad maupun dikonsumsi dalam bentuk jus tomat. Tomat merupakan tanaman perdu dengan tinggi berkisar 1-3 meter yang berasal dari Amerika Tengah, Selatan, Peru dan Meksiko. Berdasarkan catatan yang ada, diperkirakan tomat disebarkan oleh pelaut Spanyol ke koloninya di kepulauan karibia, Filipina kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tomat umumnya berumur pendek (kurang dari satu tahun) dan biasanya akan mati layu setelah dipanen.
Dalam artikel ini kita akan memebahas tentang cara bertanam tomat. Berikut adalah beberapa hal yang harus di perhatikan :

1. Iklim
Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dan dataran rendah, tergantung pada varietas. Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi lebih dari 700 m dpi, dataran medium 200 m – 700 m dpi, dan dataran rendah kurang dari 200 m di atas permukaan laut. Faktor suhu dapat mempengaruhi warna buah. Pada suhu tinggi di atas 32 ° C tomat cenderung berwarna kuning, sedangkan suhu warna buah cenderung tidak merata tetap . Suhu ideal yang berpengaruh baik pada warna tomat adalah antara 24 ° C – 28 ° C seragam umumnya merah. Sebuah keadaan suhu tinggi dan kelembaban, pengaruh yang tidak menguntungkan terhadap proses pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat. kelembaban relatif yang dibutuhkan untuk tanaman tomat adalah 80%

2. Tanah
Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua tempat, dari dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) untuk pertumbuhan yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, keasaman pH 5-6, antara lain, tanah mengandung sedikit pasir, dan banyak mengandung humus, serta irigasi yang teratur dan cukup dari penanaman sampai panen tanaman mulai dari. Berdasarkan jenis pertumbuhan, tanaman tomat dibedakan dari jenis determinate dan tak tentu. Jenis tanaman tomat determinate memiliki pola pertumbuhan batang vertikal terbatas dan berakhir dengan pertumbuhan organ vegetatif (akar, batang daun). Persentase diri penyerbukan pada tanaman tomat adalah 95% – 100%.

3. Persemaiaan Benih Tomat 
Benih tomat  harus disemaikan sebelum ditanam. Persemaian dilakukan dalam kotak pembibitan (tray), media persemaian adalah campuran tanah, sekam padi, dan pupuk kandang kuda di rasio 1: 1: 1. Bibit ditanam ke dalam kotak pembibitan (tray), benih dipertahankan sampai umur 25-30 hari setelah tanam Beberapa persyaratan untuk pelaksanaan persemaian yang baik adalah:
Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah, tidak kuat kalau langsung ditanam di tempat yang tetap.

4. Penanaman
Apabila Tanah atau lahan sudah siap, maka bibit dapat ditanam langsung. Yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah waktu tanam dan jarak tanam. Waktu tanam berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok untuk ditanam di musim hujan, sementara jarak yang disesuaikan dengan morfologi tanaman dan kesuburan tanah. Mengatur jarak berarti memberikan ruang lingkup yang sama hidup / seragam untuk setiap tanaman. Dengan mengatur jarak tanam akan diperoleh barisan tanaman secara teratur sehingga mudah dalam pengelolaan tanaman berikutnya. Bibit siap untuk menanam akar dan dipersemaian mereka dicabut jika bibit berasal dari plastik pembibitan atau baki 25 – 30 hari setelah tanam benih langsung ditanam di lubang dengan jarak 70 x 60 cm. Ketika bibit menanam dibudidayakan tanaman tomat tidak menyentuh tanah , sehingga tanaman tidak membusuk dan penyakit terkena disebabkan oleh tanah karena kotoran, waktu terbaik untuk menanam tomat adalah 2-4 minggu sebelum hujan terakhir. Penanaman dilakukan pada sore hari sehingga tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi dengan lahan yang ditanami.

5. Pemupukan Organik Dan Pupuk Non-Organik.
Kandang pupuk diberikan dengan cara di atas tanah diratakan. Pupuk kandang di samping dapat meningkatkan sifat biologi tanah juga dapat meningkatkan sifat kimia dan fisik tanah, pupuk kandang juga perlu diberikan kepada tanaman sayuran yang mengkonsumsi banyak nitrogen sehingga nitrogen kuantita penting dikonsumsi dalam fase vegetatif. Pupuk Organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1: 1: ½ berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif, metode pemupukan dengan meratakan atas tempat tidur dengan jarak 1 m dan diberikan per 100 g.

6. Penyiraman 
Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti halnya tanaman tomat, sayuran daun mengandung ± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu diketahui bahwa maksud penyiraman adalah :
-Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari;
-Mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam hari;
-Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air.
Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati, dan tidak dibudidayakan atau tidak untuk daun sebagai tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan alat seperti compiler selang dan dilakukan pada sore hari untuk mengurangi penguapan.

7. Penyulaman 
Benih tomat yang baru di tanam, baik melalui pembibitan atau langsung ditanam tidak semuanya bisa tumbuh dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa dari mereka harus mati salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan jahitan. Caranya ketika tanaman tomat berusia 7-14 hari setelah melakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit baru dan biji yang diambil dari sebelumnya atau benih yang ditanam dengan selang waktu 7-14 hari dari penyemaian awal. Jika pada minggu ketiga setelah tanam bibit masih ditemukan tewas tidak perlu melakukan jahitan, karena jahitan pada usia lebih, dari tiga minggu akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan umur panen tidak seragam sehingga akan sulit untuk penanaman.

8. Penyiangan / Pembumbunan
Penyiangan harus dilakukan ketika tampak bahwa gulma telah tumbuh yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Biasanya penyiangan pelaksanaan ditambah dengan pembumbunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan kondisi lapangan. Penyiangan dilakukan dengan tangan dan menggunakan cangkul atau kored.

9. Pemangkasan
Tanaman dalam bentuk semak atau pohon umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan bertujuan antara lain untuk membangun sebuah pohon, mengurangi daun, mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah pohon dapat menghasilkan lebih bunga atau banyak. Pengurangan daun bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal asimilasi bersih. Dengan pemangkasan ini juga memungkinkan untuk mempercepat proses pembuahan. Tapi kadang-kadang dilakukan untuk tanaman peremajaan pemangkasan (rejuvenilisasi). Secara umum, pemangkasan dilakukan dengan memotong cabang / ranting yang tumbuh tidak tepat, memotong tunas air, atau cabang dipotong bawa penyakit. Pemangkasan penulis sekali setiap minggu selama pertumbuhan. Setiap pohon hanya meninggalkan cabang sua dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh masing-masing tiga tandan, dan buah yang tersisa masing-masing klaster disisakan 5 buah yang disimpan dalam rangka untuk menghasilkan buah yang besar.





10. Pengikatan
Pengikatan pohon dimaksudkan untuk menghindari tanaman tomat roboh pada saat berbuah dan supaya tanaman tomat tersebut dapat tumbuh tegak

11. Pemanenan
Tomat panen pada saat panen pertama pada usia 90 hari dari tanam. Kemudian selama 3-5 hari sampai buah selesai, tomat yang akan dipasarkan dalam paket jarak jauh harus dipanen pada tingkat 75%, ketika buah ini marih hijau atau sekitar 5- hari lagi menjadi merah, sedangkan untuk jarak pendek tingkat kematangan dari 90% yaitu pada saat buah kuning kemerahan.

Semoga bermanfaat,,, terimakasih

 

Saturday 3 September 2016

Cara Tepat Bertanam Tembakau

Tanaman Tembakau memiliki nama latin Nicotiana tobacco. Tanaman ini berasal dari daratan Amerika dan mulai masuk ke Indonesia sejak abad 17, dibawa oleh para penjajah Portugis. Tembakau merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan rokok. Tanaman Tembakau tumbuh subur di beberapa daerah di Indonesia, dan Pulau Jawa adalah sentra produksi tembakau terbesar nasional. Desa Kandangan adalah salah satu penghasil Tembakau di kabupaten grobogan. petani sekitas merasa tanaman tembakau sangat cocok tumbuh didaerah retsebut. Berikut adalah cara - cara dalam menanam Tembakau.

1. Pengolahan Tanah 
Pengolahan tanah ditujukan untuk memberi kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan akar tanaman tembakau, sehingga sistem perakaran berkembang baik dan mampu menyerap air serta unsur hara dalam jumlah yang cukup untuk menunjang pertumbuhan yang terjadi dalam waktu singkat. Guna memperoleh perakaran yang baik pengolahan tanah harus mencapai kedalaman olah lebih dari 30 cm, disamping upaya lain kearah terbentuknya struktur tanah yang remah. Untuk lahan bekas sawah pekerjaan pertama adalah membersihkan jerami kemudian dilanjutkan dengan pembuatan got keliling untuk mengeringkan lahan dan sebagai saluran irigasi di areal pertanaman tembakau. Selanjutnya dilakukan pembajakan pertama dan dilanjutkan bajak ke-dua dengan arah memotong bajak pertama. Gebrus total dilaksanakan sesudah jarak tanam yang digunakan ditentukan. Gebrus total dilakukan dengan cara menarik tanah lapisan atas dan mencangkul tanah lapisan bawah sedalam 30 cm untuk menutup lubang dibelakangnya (lihat Gambar 2). Gebrus total bertujuan untuk menembus lapisan olah dan oksigen tanah. Selanjutnya dilakukan bajak 3 dan bajak 4 serta penghancuran tanah yang masih berupa bongkahan. Guludan yang tinggi menentukan keberhasilan tanaman tembakau karena berhubungan dengan drainase dan pemupukan. Pengolahan tanah dilakukan 70 hari sebelum penanaman dimana H-70 dilakukan pembersihan jerami, H-60 pembuatan got keliling, H-55 pembajakan 2, H-40 pembajakan 3, H-30 pembajakan 4, H-25 pembersihan rumput di pematang dan H-15 dilakukan bajak siap tanam.

2. Pembibitan Tanaman Tembakau
   -  Jumlah benih sekitar 8-10 gr / ha, taergantung jarak tanam.
   -  Biji utuh, tidak terserang penyakit dan tadak keriput.
   -  Media semai = campuran tanah (50%) + pupuk kandang matang.
   -  Dosis pupuk untuk setiap meter persegi media semai adalah 70 gram DS
      dan 35 gram ZA dan isikan pada polybag.
   -  Bedeng persemaian diberi naungan berupa daun-daunan,tinggi atap 1 m
      disalah satu sisi dan 60 cm sisi disisi yang lain.
   -  Kecambahkan dengan menggunakan tampah atau kain yang dibasahi agar
      lembab. Sekitar tiga hari akar sudah mulai tumbuh.
   -  Siram media semai yang sudah disiapkan dan benih dimasukan
   -  Bibit sudah dapat dipindah ke lahan pada usia 35 - 55 hari setelahnya.
   
3. Jarak Tanam dan Populasi Tanam
    - Dalam penanaman tTembakau dapat menggunakan jarak tanam
      100 cm x 50 cm, 120 cm x 50 cm dengan populasi tanaman 16.000
      - 18.000 batang / ha. 

4. Penanaman
    - Tugal tanah dengan kedalaman 5-10 cm
    - Masukkan bibit kelahan
    - Penanaman sebaiknya dilakukan saat sorehari untuk menghindari
      plasmolisis.
 
5. Penyiraman dan Penyulaman
Penyiraman sebanyak 1 liter/lubang tanam dilakukan setelah penanaman setiap pagi dan sore sampai tanaman mulai tumbuh. Tanaman tembakau akan tumbuh subur pada tanah yang gembur, dan memiliki tata air yang baik.

6. Pemupukan
 a. Saat Tanam
     Sp - 36 Sebanyak 300 kg/ha
 b. Umur 7 hari
     Urea/ZA Sebanyak 300 kg/ha
     KCl Sebanyak 150 kg/ha
 c. Umur 28 hari
     Urea/ZA Sebanyak 300 kg/ha
     KCl Sebanyak 150 kg/ha
Kebutuhan menyesuaikan luas lahan.

7. Perawatan
    - Penyulaman dilakunan 1-3 minggu setelah tanam, bibit yang mati atau
      yang kurang baik diganti dengan bubut yang seukuran.
    - Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan waktu pembumbunan
      yaitu setiap tiga minggu sekali. 




8. Pemanenan
Bagian tanaman yang dipanen adalah daun yang memiliki ciri-ciri daun yang sudah berubah warna dari warna hijau menjadi hijau kekuningan. Untuk golongan tembakau cerutu pemetikan daun yang baik adalah saat mask, hal ini ditandai dengan warna daun keabu-abuan. Pemetikan daun dilakukan mulai dari yang paling bawah. Waktu pemetikan yang baik adalah saat pagi atau sore harisaat cuaca sedang cerah. pemetikan dapat dilakukan berselang antara 3-5 hari dengan jumlah daun 2-4 helai/batang. Untuk tiap tanaman dapat dilakukan pemetikan antara 4 - 5 kali

Semoga bermanfaat,,, terimakasih,,,,

Info ternak...
Global info.. 


Cara Tepat Bertanam Melon

Tanaman Melon awalnya dibawa Columbus ke Amerika pada abad ke 14, sebelum akhirnya tersebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Tanaman Melon memiliki nama latin ( Cucumis melo, L ) merupakan tanaman buah dari keluarga Cucurbitae. Meluasnya penyebaran tanaman Melon, disebabkan karena tanaman ini mudah beradaptasi serta bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun tinggi. Tanaman Melon yang mulai dibudidayakan di Indonesia. Tanah yang paling baik untuk melon adalah jenis tanah liat berpasir yang kaya bahan organik dengan pH 5,8 – 7,2, serta memiliki drainase yang baik, karena tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah. Jadi, meski melon butuh air yang cukup banyak, namun air tersebut harus berasal dari irigasi, dan bukan air hujan. Manaman melon dilakukan dengan menggunakan generatif atau menggunakan biji.


Mas Agus dan Mas Darwanto petani didaerah desa Kandangan Kec. Purwodadi merupakan salah satu dari sekian petani Melon diwilayah tersebut. Beliau menuturkan, untuk 1/4 bagian sawah menggunakan sekitar 200 bibit melon siap tanam. Sebelum proses penanaman melon, benih harus dikecambahkan terlebih dahulu. Sebelum proses penanaman benih, benih harus direndam selama 6-8 jam dengan menambahkan fungisida di dalam air rendaman, hal ini dilakukan dengan tujuan agar benih tidak terserang jamur. Penyemaian dilakukan dengan menggunakan kain basah atau koran basah, yaitu dengan menabur diatasnya dan biarkan selama 1 sampai 2 hari hingga benuh benar-benar berkecambah. Dalam proses ini yang harus diperhatikan adalah menjaga kelembaban kain atau koran dengan percikan air secukupnya dan jangan sampai kering. Kemudian siapkan media tanam untuk pembibitan tanaman melon dengan menggunakan polybag kecil dengan media campuran tanah dengan kompos dengan perbandingan 2 : , kemudian buat lubang dan benamkan biji melon kedalam tanah sekita 1 cm dari permukaan tanah. Agar tidak terkena cahaya langsung, buatlah sungkup atau pelindung tepat diatas media pembibitan tanaman melon. kemudian jangan lupa untuk selalu menjaga kelembaban dengan sealu menyiram. upayakan juga jangan terlalu lembab. biasanya proses ini memakan waktu 10 sampai 15 hari, hingga tanmana mempunyai 2 sampai 3 helai daun. Untuk memudahkan tanaman tumbuh dengan baik, alangkah baiknya membajak atau mencangkul tanah. kemudian membuat bedengan dengan ukuran  100-150 cm, tinggi 30-60 cm, dan panjang menyesuaikan lahan. Setelah bedengan dibuat berikan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang dengan takaran 16 sampai 20 ton/Ha. anda juga bisa memberikan pupuk kimia berupa ZA, KCl dan SP-36 375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya. kudian aduk pupuk dengan tanah yang ada dibedengan dan biarkan tanah yang sudah tercampur selaa 3 ssampai 5 hari. Yang perlu di perhatikan adalah, apabila pH tanah rendah maka perlu ditambahkan kapur atau dolomit. pemberian ini bisa dilakuakn dengan dosit 2 tom perkapu. namuan anda juga bisa memberikan dosis lainnya sesuai dengan nilai pH tanah tersebut. Pemberian kapur ini bisa dilakukan 3 hari sebelum pemberian pupuk dasar. Tahapan selanjutnya yaitu penutupan bedengan dengan menggunakan plastik. pemberian plastik dilakukan 2 hari sebelum penanaman. dalam satu bedengan terdapat 2 jalur penanaman (baris penanaman) yang memiliki jarak 60 cm. antar tanaman juga harus memiliki jarak tanam 60 cm. Dalam satu lubang tanam hanya satu tanaman. Penanaman bisa dilakuakn sore hari, hal ini mencegah agar tanaman tidak layu.


Perawatan dan Pemeliharaan

1. Pemasangan Ajir

Berikan ajir yang memiliki panjang 1 sampai 2 meter, tancapkan pada daerah lubang tanam dengan menyerong (ujung atas mengarah ke tengah bedengan). pemasangan ajir ini dilakukan 3 hari setelah proses penanaman, hal ini dimaksudkan agar tiddak melukai tanaman dalam proses penancapan.

2. Penyiraman

Lakukan penyiraman 2 kali dalam sehari. sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari (pada usia sampai 2 minggu setelah penanaman). setelah pada usia tersebut penyiraman bisa dilakukan 1 kali dalam 2 hari.

3. Pemupukan

Pemupukan ini dilakukan utuk menunjang dan meningkatkan produksi tanman melon. pemupukan dilakukan berdasarkan umur tanam, yaitu  pada umur 5 HTS di beri urea dalam bentuk larutan. anda juga bisa memberikan Pupuk ZA + NPK 17 HST dan 50 HST adalah 2 kg ZA dan 1 kg NPK.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit
 
Hama melon yang sering menyerang adalah lalat buah, tungau, dan ulat daun. untuk mengendalikan hama ini bisa menggunkaan pembasmi seperti insektisida. khusus untuk tungau bisa memberikan akarisida. Untuk penyakit tanaman yang paling sering menyerang adalah layu bakteri, busuk daun dan masih banyak lainnya. unntuk mengendalkannya yaitu anda bisa memberikan fungisida atau apabila parah lebih baik cabut dan bakar agar tidak menyebar ke tanaman lainnya.


Pemanenan dapat dilakukan ketika buah sudah masak dengan ciri-ciri buah yang masak: kulitnya berubah warna menjadi kekuning-kuningan, terbentuk lapisan pemisah pada cincin atau tangkai buah, di sekitar tangkai dan kelopak mulai menguning, serta agak lunak bila ditekan, dan aromanya mulai tercium. Buah melon mulai dapat dipanen setelah umur 2 - 2,5 bulan, atau tergantung jenisnya. Pemanenan dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting ataupun pisau tajam, dan menyisakan tangkai minimal 2 cm untuk memperpanjang masa simpan buah. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap, dengan terlebih dahulu memetik buah yang benar-benar telah siap dipanen. Buah yang telah dipetik, selanjutnya dikumpulkan di tempat yang kering, sejuk serta diberi alas jerami, untuk selanjutnya dilakukan penyortiran buah yang berkualitas.

Semoga bermanfaat,,, terimakasih

Friday 2 September 2016

Cara Tepat Bertanam Kacang Hijau


Dalam bahasa latin Kacang hijau memiliki nama latin (Vigna radiata)  merupakan jenis palawija  yang dikenal luas didaerah tropis. Tumbuhan yang tergolong suku polong-polongan (Fabaceae) ini mempunyai banyak kegunaaan dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Di Indonesia, kacang hijau menempati urutan ketiga sebagai tanaman pangan legum, seusai kedelai dan kacang tanah. Sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa. Budidaya kacang hijau sangat tepat diperbuat di seluruh daerah di Indonesia.

Menanam Kacang Hijau termasuk sangat mudah, setelah melakukan penanaman benih hanya tinggal perawatan/pemupukan dengan jalan penyemprotan saja hingga panen. Berikutadalah cara menanam Kacang Hijau.

Yang utama dalam penanaman Kacang hijau adalah penyediaan lahan. Kacang hijau sangat tepat ditanam didaerah dataran rendah tapi bisa juga pada tanah bertekstur liat berlempung yang tak sedikit mengandung bahan organik, aerasi, dan drainase yang baik. Kacang hijau bakal tumbuh optimal pada struktur tanah yang gembur dengan pH 5,8 – 7,0 optimal 6,7. Iklim yang baik untuk budidaya kacang hijau di daerah yang mempunyai curah hujan optimal yakni 50-200 mm/bulan. Temperatur 25-27 0C dan kelembaban udara antara 50-80% dan memperoleh sinar matahari yang cukup. Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas tepat ditanam di lahan sawah maupun tegalan.

Penanaman Kacang Hijau dilakukan pada lahan bekas padi (Sawah dan Ladang), tdak perlu melakukan pengolahan tanah/lahan, yang tak jarang disebut dengan istilah Tanpa Olah Tanah (TOT). Budidaya di bekas area penanaman padi, tunggul padi butuh dipotong singkat dan dibersihkan alias dipinggirkan. Jika tanah becek maka butuh dibangun saluran drainase dengan jarak 3-5 m. Pada lahan Tegalan alias bekas Tanaman Palawija, sepert jagung alias tipe lainnya, butuh diperbuat pengolahan tanah. Lahan dibajak sedalam 15-20 cm, kemudian dihaluskan dan diratakan. Saluran pengairan dibangun dengan jarak 3-5 m. Kacang hijau ditanam dengan sistem tugal (diceblok), setiap celah dimasukkan 2-3 biji/lubang memakai jarak tanam 20 cm x 20 cm. Jika budidaya kacang hijau diperbuat pada bekas tanaman padi, penanaman kacang hijau tak boleh lebih dari 5 hari setelah padi dipanen. (Untuk setiap musim; penyulaman yang baik diperbuat pada saat tanaman berusia tak lebih dari 7 hari).


Di lahan sawah bekas tanaman padi yang subur, tak butuh dipupuk secara khusus, pemupukan sangat mudah yanya dengan mengguynakan pupuk cair saat melakukan penyemprotan. Gunakan jerami bekas pemanenan padi dan ingat jangan dibakar karena sangat bermanfaat untuk budidaya kacang hijau. Sebab pemakaian jerami bisa menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air dan juga sebagai pupuk kompos.

Biasanya penyakit yang menyerang menyerang kacang hijau antara lain; bercak daun, basi batang, embun tepung dan penyakit puru. Pengendalian penyakit bisa diperbuat dengan menanam varietas yang tahan penyakit. Pengendalian tutorial lain bisa diperbuat dengan memakai pestisida dan fungisida semacam: Benlate, Dithane M-45, Baycor, Delsene MX 700 alias Daconil pada awal serangan dengan dosis 2 g/l air. Pada penyakit Embun Tepung (Erysiphepofygoni) bisa dikendalikan dengan fungisida hexakonal dan diberbagi pada umur 4 dan 6 minggu. Penyakit bercak daun, manjur dikendalikan dengan fungisida hexakonazol. Hama mutlak kacang hijau merupakan: Lalat Kacang (Agmmyxa phaseoti), Ulat Jengkal (Piusia chaitites), Kepik Hijau (Nezara virfduta), Kepik Coklat (Riptonus tinearis), dan Penggerek Polong (Maruca testutalis), Kutu Thrips dan lain-lain. Pengendalian hama bisa diperbuat dengan memakai insektisida.


Pemanenan Kacang Hijau dilakukan saat buah/biji sudah mulai menguning sekitar usia 6-7 minggu. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik kacang yang sudah tua dan hal ini berulang hingga beberapa hari hingga tidak ada buah Kacang Hijau yang tertinggal / tersisa.

Semoga bermanfaat, terimakasih...!!!

Info ternak...
Global info.. 

Saturday 27 August 2016

Cara Tepat Bertanam Jagung

Jagung memiliki nama latin (Zea mays ssp. mays). Jagung termasuk bahan pokok di indonesia, hal ini sangat di butuhkan untuk membantu ketahanan pangan, di Indonesia banyak olahan warga lokal untuk di olah atau pasca panen guna meningkatkan harga jual yang lebih tinggi.Jagung termasuk tanaman musim, sebagai bahan pokok jagung hidup dengan penyelesaian umur antara 80 – 150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Hal ini menunjukan bahwa jagung tergolong pada penanaman dan sasaran pasar. Tinggi dan ukuran jagung sangat beragam tergantung pada jenis varietas dan pada kualitas pemeliharaan. Umumnya tanaman ini berkisar antara 1,5 m sampai 2 m namun bukan itu saja bahkan ada yang lebih tinggi dari ukuran normal hingga mencapai 3,5 m.

Tanaman jagung adalah bahan baku industri pakan dan pangan dan sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dalam bentuk biji utuh, jagung bisa diolah menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning). Jagung bisa pula diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula makanan. Pati jagung bisa dipakai sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan semacam es krim, kue, dan minuman. Sebab lumayan beragamnya kegunaan dan hasil olahan produksi tanaman jagung tersebut diatas, dan tergolong sebagai komoditi tanaman pangan yang penting, maka butuh ditingkatkan produksinya dengan cara kuantitas, nilai dan ramah lingkungan /berkelanjutan.

Syarat utama dalam menanam Jagung
  1. Tanaman jagung tumbuh di tanah tropic dan sub tropik
  2. Tanaman jagung bisa beradaptasi luas kepada lingkungan tumbuh
  3. Suhu udara 13 -38 derajat celcius
  4. Selagi pertumbuhan, jagung membutuhkan suhu optimum 23-27 derajat celcius (suhu bukan persoalan bagi perkembangan jagung)
  5. Curah hujan optimum yang cukup
  6. Untuk pertumbuhan dan produksi jagung memerlukan penyinaran matahari penuh.
Tanaman Jagung (Zea mays ssp. mays) secara umum tanaman ini mempunyai daya penyesuaian yang baik di daerah tropis seperti di Indonesia. Tanaman ini bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik didataran rendah hingga dataran tinggi (pengunungan) yang berketinggian 1800 mdpl. Untuk iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanman jagung (Zea mays ssp. mays) antara lain adalah curah hujan > 1200 mm (S1), suhu 20 – > 26 oC dan penyinaran. Intensitas cahaya matahari adalah hal penting untuk pertumbuhan tanaman jagung selagi pertumbuhannya wajib mendapat cahaya matahari yang cukup. Tanaman Jagung yang ternaungi pertumbuhannya terhambat dan hasil yang tak lebih baik. Tanaman jagung membutuhkan tanah yang bertekstur lempung, lempung berdebu, alias lempung berpasir dengan struktur tanah remah, aerasi dan drainase baik, dan endap air. Kondisi tanah ini bisa memacu pertumbuhan dan produksi jagung bila tanahnya subur, gembur dan kaya bahan organik. Tanah yang ketidak lebihan air bisa memunculkan penurunan produksi jagung hingga 15%. Tanaman jagung tahan kepada pH tanah 5,5 sedangkan pH tanah yang terbaik adalah 6,8. Dari hasil penelitian bahwa reaksi tanah pH 6,8 bisa memunculkan hasil yang tinggi. Pada tanah dengan pH 7,5 dan pH tanah di bawah 5,7 pada jagung cendrung menurun 



Menanam Jagung (Zea mays ssp. mays) umunya  dilahan kering (tegalan) dan lahan basa (sawah). Tanaman jagung di lahan kering umumnya dikaitkan dengan pola tanam yang sesuai pada derah setempat. Sementara peneneman jagung di lahan sawah umumnya  pada musim kemarau seusai panen tanaman padi. Tanaman jagung mempunyai daya penyesuaian yang baik kepada beberapa tipe tanah. Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman jagung wajib mempunyai kandungan unsur hara yang cukup. Terdapatnya air dan zat makanan di dalam tanah sangat menujang proses pertumbuhan tanaman hingga produksi.

Semoga bermanfaat, terimakasih,,

Info ternak...
Global info.. 

Friday 12 August 2016

Cara Bertanam Semangka

Karena banyaknya permintaan, kini banyak orang yang bertanam semangka. Namun, untuk mendapatkan hasil optimal, perlu diketahui cara budidaya tanaman tersebut, sesuai dengan petunjuk teknis. Terutama yang paling awal perlu dilakukan adalah mempertimbangkan varietas apa yang akan ditanam. Varietas yang digunakan selain harus sesuai dengan yang diminati pasar, tentu saja harus cocok dengan daerah tempat penanaman. Saat ini kebanyakan petani semangka menggunakam varietas unggul.
Hal yang juga harus diperhatikan diantaranya adalah waktu tanam. Waktu tanam biasanya dilakukan setelah panen padi MT1 (sekitar Februari – Maret) atau setelah panen padi MT2 (Juni – Juli). Keduanya harus memperitungkan sumber air dan pembuangan atau drainase. Juga kecendrungan hama dan penyakitnya, karena di tiap masa pertanaman itu berbeda pula jenis hamanya. Ketika menanam masih banyak hujan, penyakit tanaman akan lebih merepotkan dibandingkan musim kemarau. Kemudian pengolahan tanah pengolahan tanah.Tanah diolah sebagian saja, hanya pada jalur bedengan selebar 100-120 cm untuk yang menggunakan mulsa plastik, dan cukup 60-70 cm untuk yang menggunakan mulsa jerami. Buat pola, persiapan got, bedengan dan parit dengan ukuran got lebar 40 cm, dan dalam 30 cm. Bedenganlebar 2,5 m untuk sistem tunggal dan 5-6 m muntuk sistem bedengan ganda, tinggi 30 cm pada sisi got, 15 cm pada sisi parit. Sementara lebar parit 20 cm dan dalam 15 cm. Pengolahan tanah harus selesai sebelum bibit siap tanam, mengingat semangka adalah tanaman semusim yang berumur pendek. Bibit yang ditanam terlambat akan mengganggu pertumbuhan.

Waktu pembenihan pilih verietas benih yang baik sesuai kebutuhan pasar. Kecambahkan lebih dahulu pada piring atau alat sejenis, dilapisi kain atau kertas koran, lalu benih ditabur rapat-rapat dan ditutup lagi dengan kain atau kertas koran. Setelah itu dibasahi dan ditaruh di tempat yang aman dan tidak terkena sinar matahari langsung. Kontrol tingkat kebasahan media bibit. Bibit yang terlalu basah justru membuat kondisi perakaran kurang sehat, sebaliknya apabila terlalau kering bibit tumbuh kerdil. Kontrol bibit dari serangan kutu daun dan kepik pemakan daun. Dua jenis hama tersebut sering mengganggu pembibitan semangka. Selanjutnya penanaman. Bibit yang siap tanam setelah berdaun penuh dua helai, kira-kira umur 20 hari. Jika semangka ditanam menjalar, maka disediakan bedengan dan bedeng jalar. Tiap bedengan hanya satu baris dengan jarak 60 cm. Penanaman diusahakan pangkal batang di permukaan bedeng, jangan terlampau dalam atau jangan pula terlampau dangkal. Siram agar tanaman baru tersebut tidak layu. Pemeliharaan tanaman semangka dengan mengontrol tingkat kebasahan bedengan. Sewaktu tanaman masih kecil cukup disiram, apabila sudah besar air got dilebihi sampai setinggi bedeng, apabila air sudah meresap dalam bedeng got dibuka sehingga air keluar dan dibuang secepatnya. Apabila sudah berbuah, buah yang muncul diseleksi, tinggalkan dua buah tiap batang untuk semangka ukuran besar dan ditinggalkan tiga buah untuk jenis semangka ukuran sedang dan kecil. Selalu dibolak balik posisi buah semangka supaya warna kulitnya merata.

Mengontrol hama dan penyakit. Hama pada umumnya adalah kutu daun, menghisap cairan daun, menularkan virus yang mengakibatkan daun keriting. Kemudian hama tungau, menghisap daun hingga menjadi kaku berbentuk tidak normal, tanaman kerdil, buah kecil-kecil. Ada juga ulat penggerek daun dan buah. Hama ini memakan daun buah terutama kulit buah sehingga menurunkan kulit buah. Biasanya penyakit tanaman ini adalah karat daun, menyerang dari daun tua menular ke daun yang lebih muda. Gejala daun terserang, terdapat trotol kuning melebar merubah menjadi coklat dan semakin gelap. Serangan berkembang sangat cepat apabila pengendalian dengan fungisida tidak segera dilakukan. Pengendalianya dengan drainase baik, sehingga kebun tidak terlalu lembab.



 
Pada umumnya semangka sudah dapat dipanen sejak umur 70-100 hari, namun waktu panen juga dipengaruhi berbagai faktor seperti cara perawatan, kondisi tanah/media tanam, kualitas bibit yang dipakai serta iklim yang mempengaruhi. Namun ciri yang umum semangka sudah bisa dipanen adalah buah yang sudah cukup besar dan menjelang matang, batang yang mulai mengecil serta terjadinya perubahan warna pada buah. Waktu yang paling cocok untuk panen adalah saat cuaca cerah serta tidak berawan sehingga permukaan kulit semangka tetap kering dan bisa tahan lama saat disimpan maupun dibawa oleh pembeli.


Info ternak...
Global info..