Jagung memiliki nama latin (Zea mays ssp. mays). Jagung termasuk bahan pokok di indonesia, hal ini sangat di butuhkan untuk membantu ketahanan
pangan, di Indonesia banyak olahan warga lokal untuk di olah atau pasca
panen guna meningkatkan harga jual yang lebih tinggi.Jagung termasuk tanaman musim, sebagai
bahan pokok jagung hidup dengan penyelesaian umur antara 80 – 150 hari.
Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan
paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Hal ini menunjukan bahwa
jagung tergolong pada penanaman dan sasaran pasar. Tinggi dan
ukuran jagung sangat beragam tergantung pada jenis varietas dan pada
kualitas pemeliharaan. Umumnya tanaman ini berkisar antara 1,5 m sampai 2 m
namun bukan itu saja bahkan ada yang lebih tinggi dari ukuran normal
hingga mencapai 3,5 m.
Tanaman jagung
adalah bahan baku industri pakan dan pangan dan sebagai makanan pokok di
beberapa daerah di Indonesia. Dalam bentuk biji utuh, jagung bisa
diolah menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan
(pop corn dan jagung marning). Jagung bisa pula diproses menjadi minyak
goreng, margarin, dan formula makanan. Pati jagung bisa dipakai sebagai
bahan baku industri farmasi dan makanan semacam es krim, kue, dan
minuman. Sebab lumayan beragamnya kegunaan dan hasil olahan produksi
tanaman jagung tersebut diatas, dan tergolong sebagai komoditi tanaman
pangan yang penting, maka butuh ditingkatkan produksinya dengan cara
kuantitas, nilai dan ramah lingkungan /berkelanjutan.
Syarat utama dalam menanam Jagung
- Tanaman jagung tumbuh di tanah tropic dan sub tropik
- Tanaman jagung bisa beradaptasi luas kepada lingkungan tumbuh
- Suhu udara 13 -38 derajat celcius
- Selagi pertumbuhan, jagung membutuhkan suhu optimum 23-27 derajat celcius (suhu bukan persoalan bagi perkembangan jagung)
- Curah hujan optimum yang cukup
- Untuk pertumbuhan dan produksi jagung memerlukan penyinaran matahari penuh.
Tanaman Jagung (Zea mays ssp. mays) secara umum tanaman ini
mempunyai daya penyesuaian yang baik di daerah tropis seperti di
Indonesia. Tanaman ini bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik didataran
rendah hingga dataran tinggi (pengunungan) yang berketinggian 1800
mdpl. Untuk iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanman jagung (Zea mays ssp. mays) antara lain adalah curah hujan > 1200 mm (S1), suhu 20 – > 26
oC dan penyinaran. Intensitas cahaya matahari adalah hal penting untuk
pertumbuhan tanaman jagung selagi pertumbuhannya wajib mendapat cahaya
matahari yang cukup. Tanaman Jagung yang ternaungi pertumbuhannya terhambat dan hasil yang tak lebih baik. Tanaman jagung membutuhkan tanah yang
bertekstur lempung, lempung berdebu, alias lempung berpasir dengan
struktur tanah remah, aerasi dan drainase baik, dan endap air. Kondisi
tanah ini bisa memacu pertumbuhan dan produksi jagung bila tanahnya
subur, gembur dan kaya bahan organik. Tanah yang ketidak lebihan air
bisa memunculkan penurunan produksi jagung hingga 15%. Tanaman jagung
tahan kepada pH tanah 5,5 sedangkan pH tanah yang terbaik adalah 6,8.
Dari hasil penelitian bahwa reaksi tanah pH 6,8 bisa memunculkan hasil
yang tinggi. Pada tanah dengan pH 7,5 dan pH tanah di bawah 5,7 pada
jagung cendrung menurun
Menanam Jagung (Zea mays ssp. mays)
umunya dilahan kering (tegalan) dan lahan basa (sawah). Tanaman
jagung di lahan kering umumnya dikaitkan dengan pola tanam yang sesuai
pada derah setempat. Sementara peneneman jagung di lahan sawah umumnya
pada musim kemarau seusai panen tanaman padi. Tanaman jagung
mempunyai daya penyesuaian yang baik kepada beberapa tipe tanah. Tanah
sebagai tempat tumbuh tanaman jagung wajib mempunyai kandungan unsur
hara yang
cukup. Terdapatnya air dan zat makanan di dalam tanah sangat menujang
proses pertumbuhan tanaman hingga produksi.Semoga bermanfaat, terimakasih,,
Info ternak...
Global info..
No comments:
Post a Comment