Pada
dasarnyaTanaman tebu bukanlah tanaman asli Indonesia. Tanaman ini
memiliki nama latin (Saccharum officinarum L) yang merupakan keluarga
rumput-rumputan (Graminae) yang sangat cocok ditanam didaerah tropis,
namun masih dapat tumbuh baik dan berkembang di daerah
subtropis. Asal mula tanaman tebu sampai saat ini belum
didapatkan dipastikan
dari mana asal tanaman, yang jelas tanaman tebu sudah dimanfaatkan
manusia sejak ribuan tahun lalu. Di Indonesia sendiri tanaman tebu,
sudah dikenal sejak jaman kolonial. Saat tanaman banyak dibudidayakan
didaerah Jawa dan Sumatra. Pemanfaatan utama tanaman ini adalah untuk
mendapatkan gula sebagai salah satu kebutuhan bahan pokok terutama di
Indonesia.
Budidaya
tebu memang tidak serumit jenis tanaman yang lain tapi jangan sampai
mengabaikan teknik-teknik dalam bertanam, karena ada teknik yang harus
dipelajari agar mendapat hasil
yang baik. Yang harus perhatikan untuk menanam tebu adalah cuaca dan
iklim , karena tebu yang baik
tentunya ditanam pada iklim dan cuaca yang tepat. Indonesia merupakan
salah satu wilayah yang tepat untuk budidaya tanaman tebu, karena iklim
tropis.
Cara
pembibitan tanaman tebu bisa dilakukan dengan mengambil tunas dari
tebu yang sudah tua kira-kira berusia 11-12 bulan, caranya dengan
mengambil tunas
muda dengan panjang 20-30 cm sesuai panjang ruas-ruas tebu (stek).
Penanaman yang tepat sebaikya diakhir musim hujan sebelum awal musim
kemarau, jadi saat menanam masih cukup banyak curah hujan, sehinnga saat
panen tepat pada akhir misim kemarau dan kualitasnya sangat baik.
Penanaman pada
daerah kering dapat dengan stek yang ditanam pada media juringan. Untuk
daerah basah, dapat menggunakan
stek 3 tunas atau sistem tumpang tindih. Penyiraman harus melihat cuaca
dan keadaan tanah. Sebaiknya dilakukan
setelah pemupukan (paling lama 4-5 hari setelah pemupukan). Penyulaman
bibit yang tidak tumbuh dengan baik perlu
dilakukan agar pertumbuhan terlihat tara. Penyiangan dapat dengan
mencangkul dan membersihkan gulma ataupun disemprot menggunakan
herbisida, paling tidak dapat menghambat
pertumbuhan gulma. Pemupukan dapat menggunakan pupuk sp36, kcl, atau za.
Dapat dilakukan dengan bertahap. Pemanenan dilakukan saat musim
kemarau, sehinnga kandungan glukosanya lebih banyak daripada kandungan
air dan yang pasti panen saat musim kemarau/kering rasanya air tebu akan
terasa lebih manis.
No comments:
Post a Comment